Sabtu, 06 Juni 2015

Kisah Pemain 'Class of 92' Manchester United




Class of 92 adalah sekumpulan pemain muda berbakat emas lulusan Akademi Manchester United. Para pemain muda ini dilatih seintensif mungkin agar menjadi pemain hebat. Hasilnya, pada tahun 1992 mereka meraih gelar juara FA Youth Cup. Usia mereka rata-rata 18 tahun. Class of 92 sering juga disebut dengan Fergie Babes, ini karena mereka adalah pemain yang direkomendasikan oleh Alex Ferguson untuk menjadi pemain inti MU saat itu, walau usia mereka masih sangat muda.

Class of 92 Sejumlah nama yang dipromosikan ke tim utama, antara lain David Beckham, Gary Neville, Phillip Neville, Ryan Giggs, Paul Scholes, Nicky Butt, Keith Gillespie, Robbie Savage, dan Simon Davies. Alhasil, pada musim 1992-1993, MU meraih gelar juara Liga Inggris dengan kontribusi dari sebagian besar pemain muda tersebut. Yang pasti tim muda Manchester United tahun 1992 ini merupakan tim yang terbilang sulit untuk disamai. Beberapa pemain Class of 92 sekarang telah menjadi pemain kaliber internasional. Sebutlah David Beckham, Gary Neville, Phillip Neville, Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Nicky Butt. Ini membuktikan bahwa Manchester United bukan hanya klub yang sukses secara komersial saja, tetapi akademi mereka memang mumpuni untuk melahirkan bintang-bintang baru. Berikut adalah kisah beberapa pemain Class of 92....

1. Ryan Giggs
Dididik oleh Manchester City, Giggs direkrut oleh MU tepat di ulang tahunnya yang ke-14. Saat itu, Sir Alex Ferguson sendiri yang mendatangi rumah Giggs dan memintanya berlatih di Carrington. Saat ini, Giggs masih setia membela MU. Sejumlah rekor MU berhasil dipecahkan oleh pria berkebangsaan Wales ini. Posisinya dulu adalah sayap kiri, namun kini Giggs juga fasih bermain di tengah.

2. David Beckham
Barangkali salah satu pemain yang paling populer di MU. Beckham yang kelahiran London adalah asli didikan MU. Sejak memulai debutnya di tim senior pada tahun 1992, Beckham terus meroket. Beckham memiliki spesialisasi sebagai eksekutor bola mati. Salah satu yang paling diingat dari Beckham adalah golnya dari jarak setengah lapangan menghadapi Wimbledon tahun 1996. Akibat konflik dengan Ferguson, Beckham lalu hijrah ke Real Madrid pada tahun 2003. Suami dari Victoria Adams itu lalu pindah ke Amerika bersama LA Galaxy lalu dipinjamkan ke AC Milan.

3. Paul Scholes
Salah satu sosok yang pernah sangat dominan di lapangan tengah MU. Sangat mobile dan memiliki tendangan geledek, pemain berjuluk 'Pangeran Jahe' ini memotori lini tengah selama bertahun-tahun. Sama seperti Giggs, Scholes adalah seorang pemain yang terus setia membela MU hingga saat ini. Meski secara terbuka mengaku sebagai pendukung Oldham Athletic hingga kini, tak ada seorang pun fans MU yang memprotesnya.

4. Gary Neville
Dijuluki 'Benteng Alamo' berkat ketangguhannya mengawal lini belakang MU. Neville fasih bermain sebagai bek kanan dan juga bek tengah. Sejak merebut posisi inti dari tangan Paul Paker pada 1994, Neville terus jadi pilihan utama. Pada tahun 2005, Nevile ditunjuk sebagai kapten The Red Devils menyusul kepindahan Roy Keane. Bersama Giggs dan Scholes, mereka adalah tiga pemain Class of 92 yang masih bertahan hingga kini.

5. Nicky Butt
Seorang gelandang tengah yang tangguh, tipe yang sangat disukai Ferguson yang pernah sangat mengandalkan Paul Ince dan Roy Keane. Butt memulai debut pada musim 1992-93, tapi baru jadi pilihan utama musim 1994-95. Akibat mulai gagal bersaing dengan gelandang-gelandang lain, Butt terbuang ke Newcastle United tahun 2004. Karirnya terus meredup, salah satunya ditandai dengan tergedragasinya Newcastle.

6. Phil Neville
Adik dari Gary Neville. Di Manchester United, Phil biasa dimainkan sebagai bek kiri menggantikan Denis Irwin atau bek kanan mengisi posisi sang abang. Selain itu, Phil juga bisa bermain sebagai gelandang. Tahun 2005, Neville kecil hijrah ke Everton. Januari 2007, menyusul kepergian David Weir ke Glasgow Rangers, manajer Everton menunjuk Phil sebagai kapten baru The Toffees.

Class of 1992: Benih Kejayaan Setan Merah

Melahirkan seorang bintang sepak bola saja adalah perkara sulit. Jika mampu melahirkan bintang dalam satu kelas atau angkatan, itu berarti sangat luar biasa. Sekolah sepak bola Manhcester United (MU) pernah melakukannya. Pada awal 1990-an, akademi MU memiliki murid-murid yang penuh bakat dan berkelas.
Betapa tidak, angkatan tersebut dihuni oleh benih-benih berkualitas yang kelak menjadi bintang-bintang besar di jagad sepak bola. Juga, menjadi kunci sukses Setan Merah (julukan MU). Sebut saja David Beckham, Nicky Butt, Keith Gillespie, Ryan Giggs, Robbie Savage, Paul Scholes dan sebagainya. Mereka sudah menebar pesona, meski masih berwajah imut.

Angkatan itu akhirnya melegenda dengan sebutan Class of ‘92 . Sebab, pada tahun itu mereka menunjukkan kehebatannya di pentas Piala FA Junior. Nicky Butt dkk tampil memukau dan menghajar Crystal Palace 6-3 di final. Untuk ketujuh kalinya (waktu itu, Red) MU menjuarai Piala FA Junior dan itu sebuah rekor tertinggi.
Dibangun sejak 1930-an, sekolah sepak bola Manchester United (MU) memang terkenal bagus. Banyak bintang besar yang lahir dari gemblengan akademi itu. Meski tak mengharamkan pembelian pemain asing, tapi MU sangat menghormati lulusan akademinya. Klub ini bahkan punya filosofi, “Pemain yang kamu ciptakan akan lebih baik daripada pemain yang kamu beli.” Karena itu, akademi ini terus melahirkan bintang-bintang besar sepanjang sejarahnya. Sebelum melahirkan Class of ‘92 , akademi ini sudah mencetak Duncan Edwards, George Best, Bobby Charlton, Mark Hughes.

Bahkan pada era 1950-an, mereka juga memiliki satu angkatan yang berkualitas. Sebagai contoh Bobby Charlton, Duncan Edwards, Harry Gregg, Roger Byrne, Geoffrey Bent, dsb. Sayang, sebagian dari mereka harus tewas dalam kecelakaan pesawat di Muenchen. Padahal, tim yang dijuluki Busby Babes ini diramal bakal merajai Liga Champions 1957-58. MU tak perlu terlalu larut dalam kesedihan. Sebab 30 tahun kemudian, klub ini kembali melahirkan angkatan yang bisa dibanggakan. Class of ‘92 dinilai menyamai kelas Busby Babes. Sekumpulan bakat yang lahir dalam satu era yang kelak mampu melahirkan kebesaran bagi MU.

SENJATA UTAMA FERGIE

Fenomena Class of ’92, juga tak lupu dari perhatian manajer MU, Sir Alex Ferguson. Bahkan pelatih asal Skotlandia ini menilai Nicky Butt dkk adalah aset yang sangat berharga dan bakal menjadi senjata utama timnya. Benar saja, pada musim 1994-95, Ferguson mulai berani memanfaatkan angota Class of ‘92 . Ini memang saat yang tepat. Para pemain junior itu sudah mulai matang, sementara Eric Cantona dihukum 8 bulan karena menendang suporter dan Mark Hughes sering cedera. Pada musim 1995-96, anggota Classs of ’92 makin banyak yang ditarik ke tim senior. Mereka masing-masing David Beckham, Paul Scholes, Nicky Butt, Gary Neville, Phil Neville, dan Ryan Giggs.

Tindakan Fergie – panggilan akrab Ferguson – itu sempat dikritik mantan pemain Liverpool yang juga komentator BBC, Alan Hansen. “Anda tidak akan memenangkan apa-apa di musim 1995-96 kalau mengandalkan anak-anak,” sindir Hansen kepada Fergie. Ferguson tak peduli dengan kritikan itu. Dia merasa lebih tahu dari siapa pun tentang potensi Nicky Butt dkk. Menurutnya, mereka akan menjadi senjata utama MU dalam meraih banyak gelar.

“Sudah sangat jelas, bakat-bakat para pemain anggota Class of ’92 sangat luar biasa. Mereka sudah menunjukkan kemampuannya di kompetisi junior. Teknik dan gaya permainannya sangat spesial,” jawab Fergie waktu itu.

Fergie tak salah. Keyakinannya terhadap para pasukan baru itu ternyata bukan tanpa alasan. Sebab, hampir semua pemain memberi pengaruh besar terhadap permainan MU. Gary Neville menjadi bek kanan yang luar biasa. Tangguh dan berani maju membantu serangan. Sedangkan Nicky Butt langsung nyetel dan menjadi gelandang yang kreatif. Paul Scholes menjadi gelandang serang yang sangat aktif dan produktif.

Di sektor sayap, MU malah sangat istimewa dan dianggap terbaik. Sebab di sisi kanan ada David Beckham yang memiliki umpan mematikan. Dia tak butuh banyak gocek, tapi umpannya sering menjadi assist. Di sisi kiri ada Ryan Giggs yang menambah ketajaman serangan MU. Gocekannya sangat hebat dan penetrasinya sulit dihentikan lawan. Hasilnya, MU meraih double winners pada musim 1995-96: juara Premier League dan Piala FA. Sejak itu, Class of ‘92 menjadi andalan MU. Mereka bahkan menjadi pilar kejayaan klub ini di era 1990-an. Selain double winners di musim 1995-96, mereka juga mampu menambah 5 gelar Premier League, 1 Piala FA, 1 Liga Champions, dan 1 Piala Interkontinental. Prestasi paling bersejarah tentu pada musim 1998-99. David Beckham dkk menorehkan catatan emas. MU menjadi klub pertama yang mampu meraih treble winners dengan menjuarai Premier League, Piala FA, dan Liga Champions.

“Kualitas para anggota Class of ‘92 menjadi salah satu kunci kesuksesan manajemen saya. Jika menjadi manajer seperti saya, Anda harus memiliki tim dengan kualitas seperti itu,” jelas Fergie.

Tak bisa dipungkiri, sukses terbesar MU dalam sejarahnya memang terjadi di masa manajemen Fergie. Tak bisa dielakkan juga, salah satu sukses Fergie berkat pasukan Class of ‘92 . Karena kualitas mereka, MU mampu meraih banyak gelar.
Meski kini tinggal Gary Neville, Paul Scholes, dan Ryan Giggs yang masih berada di MU, tapi Class of ‘92 tetap melegenda. Mereka akan tetap dicatat sebagai salah satu tonggak sejarah besar Setan Merah.

Fakta Class of ‘92
Nama resmi: Manchester United Junior
Pelatih: Eric Harrison
Skuad: Kevin Pilkington (kiper), Gary Neville, Phillipe Neville, Chris Casper, John O’Kane, Keith Gillespie, David Beckham, Rabbie Savage, Ben Thornley, Nicky Butt, Paul Scholes, Simon Davies, Ryan Giggs, Colin McKee,George Swtzer
Prestasi: Piala FA Junior 1992

Jumat, 05 April 2013

Gokil, Inilah 15 Wajah Tokoh Sepakbola Yang Mirip Para Wanita Masyhur

1.
  Cameron Diaz - Roman Pavlyuchenko
Roman Pavlyuchenko, striker yang sekarang bermain untuk klub Lokomotiv Moscow ini wajahnya mirip dengan artis cantik pemeran film Charlie's Angels, Cameron Diaz.

2. Caster Semenya - Didier Drogba
  2.
Caster Semenya - Didier Drogba
Caster Semenya merupakan atlet lari asal Afrika Selatan wajahnya disamakan dengan bomber milik Galatasaray, Didier Drogba.

3. Ratu Elizabeth II - Alex Ferguson
  3.
Ratu Elizabeth II - Alex Ferguson
Fergie, pelatih yang terkenal dengan permainan urat-syaraf (mind games)-nya setiap kali timnya, Manchester United berlaga ini wajahnya dimiripkan dengan wajah Ratu Elizabeth II.

4. KD Lang - Tomas Rosicky
  4.
KD Lang - Tomas Rosicky
Sekilas mirip, wajah playmaker milik Arsenal, Tomas Rosicky dengan penyanyi yang sudah malang melintang di dunia hiburan.

5. Ugly Betty - Carlos Tevez
5
Ugly Betty - Carlos Tevez
Mirip gak nih, Carlos Tevez dengan Ugly Betty? Sebuah film drama yang dibintangi oleh America Ferrera sebagai Betty Suarez.

6. Blance - Wenger
  6.
Blance - Wenger
Mirip, bagai pinang dibelah dua...

7. Whoopi Goldberg - Drenthe
  7.
Whoopi Goldberg - Drenthe
Whoopi Goldberg, seorang pelawak asal Amerika yang terkanal dengan filmnya berjudul Sister Act dimiripkan wajahnya dengan eks pemain Real madrid, Royston Drenthe.

8. Martina Navratilova - Lucas Leiva
  8.
Martina Navratilova - Lucas Leiva
Gelandang bertahan Liverpool mirip dengan mantan petenis dunia Martina Navratilova.

9. Trisha Goddard - Ronaldinho
  9.
Trisha Goddard - Ronaldinho
Trisha Goddard vs Ronaldinho, nampak sangat mirip jika keduanya sama-sama tertawa lepas.


10. Penelope Cruz - Alberto Aquilani
  10.
Penelope Cruz - Alberto Aquilani
Mirip tidak nih Bolaneters, Penelope Cruz dengan Alberto Aquilani?
11. Susan Boyle - Guus Hiddink
  11.
Susan Boyle - Guus Hiddink
LOL! Swear samber gledek deh, sekilas mirip banget!

12. Dot Cotton - Gary Neville
  12.
Dot Cotton - Gary Neville
Wajah muda Gary Neville nampak sama dengan pemain opera kawakan, Dot Cotton.

13.  
Illeana Douglas - Mezut Ozil
Mata, yang membuat mereka terlihat mirip.


14. Sandi Toksvig - Andrei Arshavin
 14.
Sandi Toksvig - Andrei Arshavin
Andrei Arshavin wajahnya disamakan dengan komedia asal Inggris, Sandi Toksvig.



15. Tracy Chapman - John Obi Mikel
  15.
Tracy Chapman - John Obi Mikel
Bak adik dan kakak :)









Sabtu, 30 Maret 2013

TN Lobi 9 Negara untuk Lawan Uji Coba Timnas

Calon lawan-lawan Timnas bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata.


Jadwal padat dibuat oleh Badan Tim Nasional (BTN) dalam program jangka panjang tim nasional Indonesia. Tim-tim papan atas dunia rencananya akan didatangkan ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam usaha menuju ke Piala Asia 2015.

Timnas akan menjalani tiga laga kualifikasi Piala Asia sepanjang 2013. Melawan China pada 15 Oktober dan 15 November, dan menantang Irak, 4 hari kemudian. Sebelum kemudian menjalani laga terakhir Grup C melawan Arab Saudi pada 5 Maret 2014.

Dalam persiapan tim jelang laga-laga penting tersebut, BTN rencananya akan mendatangkan beberapa tim nasional untuk uji coba timnas.

Benin akan diusahakan hadir sebagai laga ujicoba pertama pada 27 April (sebelumnya ditulis Maret). Disusul Korea Selatan, Belanda, Paraguay, Chile, Ekuador dan Australia atau Jepang, untuk persiapan jelang melawan China.

Setelah itu, Meksiko akan datang 2 pekan sebelum bertandang ke Arab Saudi, Maret 2014 mendatang.

"Semua tim sudah kami komunikasikan. Namun, sampai sekarang belum ada yang resmi karena masalah-masalah kecil, tapi kemungkinan datangnya cukup besar," ujar Direktur Pemasaran dan Hubungan Luar Negeri PSSI, Rudolf Yesayas, dalam jumpa pers, Kamis 28 Maret 2013.

"Sedangkan beberapa tim terus kami usahakan sampai sekarang, makanya ada pertandingan yang berstatus 'plan'. Kalau ternyata ada masalah, bisa kita cut dari sekarang untuk cari pengganti," lanjutnya.

Calon lawan-lawan Timnas bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata. Benin adalah salah satu negara yang masih berpeluang lolos ke Piala Dunia 2014 (memuncaki Grup H zona Afrika) dan berperingkat 86 dunia. 

Indonesia saat ini sedang terpuruk di posisi buncit Grup C setelah menelan dua kekalahan pada dua laga perdana, melawan Irak (0-1) dan Arab Saudi (1-2). Kemenangan dalam empat laga terakhir sangat dibutuhkan agar merebut tiket ke Australia.

Rencana Pertandingan Timnas Indonesia (Tanggal / Status):
Benin (27 April 2013/In Progress)
Korea Selatan (Mei pekan kedua 2013/ Plan)
Belanda (7 juni 2013/In Progress)
Paraguay (11 juni 2013/In Progress)
Cile (14 Agustus 2013/In Progress)
Ekuador (8 Oktober 2013/Plan)
Cina (15 Oktober 2013/Official Match PPA 2015)
Australia atau Jepang (Oktober pekan ke-4 2013/Plan)
Cina (15 November 2013/Official Match PPA 2015)
Irak (19 November 2013/Official Match PPA 2015)
Meksiko (Februari pekan ke-2 2014/Plan)
Arab Saudi (5 Maret 2014/Official Match PPA 2015) (one)

7 Momen Rasial di Sepakbola Eropa

21
The Lions Make History
Pelaku: Suporter klub Millwall
Korban: Djimi Traore, Liverpool


Tindak pelecehan yang dilakukan kelompok suporter Millwall ini sekaligus mencatat sejarah baru bagi persepakbolaan Inggris. Pasalnya, akibat kejadian ini, Millwall menjadi klub pertama yang secara resmi didenda oleh FA, karena tindakan rasis para suporternya.

Insiden tersebut dilakukan para pendukung The Lions kepada pemain Liverpool, Djimi Traore. Hmm, dalam hal
Mic'd Up
Pelaku: Ron Atkinson
Korban: Marcel Desailly, Chelsea


Kasus yang cukup unik ini dilakukan oleh salah seorang komentator sepakbola ITV, Ron Atkinson. Sebelum melontarkan ucapkan bersifat rasial, ia lupa mematikan mikrofon yang digunakannya. Tak pelak, sejumlah kata-kata yang ditujukannya kepada Marcel Desailly pun turut dikonsumsi secara massal. Insiden berlangsung, pada laga Liga Champions antara AS Monaco kontra Chelsea.

Dalam kata-katanya, Atkinson menyebut Desailly sebagai 'seorang berkulit hitam yang sangat malas di sekolah'. Usai kejadian, Atkinson pun mendapat kecaman dari berbagai pihak. Meski menunjukkan penyesalan, namun ia tetap membantah dengan berkomentar, "saya seorang idiot, tetapi bukan seorang yang rasis." Tak lama berselang, ia mengundurkan diri sebagai komentator.
The Benchmark
Pelaku: Steve Harkness
Korban: Stan Collymore, Aston Villa


Lagi-lagi Inggris menjadi arena pelecehan rasisme, di mana laga Premier League antara Aston Villa dan Liverpool tengah berlangsung di Villa Park, (28/2/98).

Yang patut disayangkan adalah ketika Steve Harkness melayangkan ejekan kepada Stan Collymore di sepanjang laga, tiap kali keduanya terlibat duel. Usai pertandingan, Collymore mengaku sangat jijik dengan perilaku Harkness di sepanjang 90 menit, sementara sang lawan membantah tuduhan tersebut.
Mending Fences
Pelaku: Stuart Pearce
Korban: Paul Ince, Manchester United


Eks bek kiri Nottingham Forest yang saat ini menjabat di staf kepelatihan tim junior Inggris, Stuart Pearce menjadi 'terdakwa' dalam kasus pelecehan rasial kepada mantan rekan setimnya di skuad The Three Lions, Paul Ince. Insiden berlangsung pada laga Premiership di Old Trafford, (17/12/94).

Namun berbeda dengan kejadian lainnya, Pearce menunjukkan penyesalan mendalam atas insiden tersebut. Usai kejadian, keduanya berteman baik di luar lapangan. Keduanya juga bersaing dalam turnamen golf, yang ditujukan untuk kegiatan donasi. Dan tak semua kejadian buruk harus berakhir lebih buruk.
.
Kick It Out
Pelaku: Suporter klub Everton
Korban: John Barnes, Liverpool


Kita kerap menyaksikan tindakan rasial yang menyebalkan di lapangan hijau. Dan suporter Inggris tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Kendati tak seheboh duel El Clasico, namun Derby Merseyside pada tahun 1987 disinyalir sebagai ajang pelecehan yang ditujukan pada perbedaan ras manusia.

Benar saja, pada pertandingan yang berlangsung di Anfield Stadium, John Barnes menjadi sasaran pelemparan pisang oleh para suporter The Toffees. Tak hanya itu, mereka juga meneriakkan yel-yel 'Everton are white' sepanjang laga. Tak kalah kreatif, Barnes menendang pisang ke luar lapangan dengan menggunakan tumitnya. Hmm, mengutip pesan yang kerap diucapkan Barnes, Stay classy!
Last Danc
Last Dance
Pelaku: Pengunjung Klub Malam di Dortmund
Korban: Julio Cesar, Borussia Dortmund


Penting untuk diingat bagi masyarakat Eropa, bahwa ketika kejadian rasisme terjadi di lapangan, maka bisa dipastikan kejadian serupa juga akan terjadi di lingkungan sekitar. Hal itulah yang menimpa salah seorang pemain Borussia Dortmund, Julio Cesar.

Terjadi pada kisaran tahun 1994, ketika Cesar memutuskan untuk menghabiskan malamnya di sebuah klub malam. Ironisnya, Cesar dilarang masuk ke klub di Dortmund tersebut, dengan alasan perbedaan warna kulit.
Football Language?
Pelaku: Fritz Korbach
Korban: Bryan Roy dan Romario, PSV Eindhoven


Mantan pelatih timnas Belanda, Fritz Korbach menerima banyak kecaman pada kisaran tahun 1991, setelah menyebut dua orang pemain dengan panggilan rasial. Bryan Roy ia sebut 'nigger', sementara Romario dipanggilnya 'coffee bean from PSV'.

Korbach sempat membantah tuduhan, dengan menganggap sebutan itu hanyalah semacam bahasa dalam kamus sepakbola. Namun akhirnya ia tetap dihukum satu kali larangan mendampingi timnya, oleh federasi sepakbola Belanda.

Rabu, 06 Februari 2013

SPESIAL: Sepuluh Klub Terboros Bursa Januari 2013

 

1. Paris Saint-Germain





Meski tidak menjadi pemain termahal di musim ini, setidaknya Lucas Moura menjadi pemain paling mahal di bursa transfer musim dingin. Dan karena itulah, PSG yang mendapatkan tanda tangannya menjadi klub paling boros di Januari 2013 ini.



TOTAL Pembelian Januari 2013 - £40.400.000
 LUCAS MOURA

Dari: Sao Paulo
Harga: £35.200.000
Status: Permanen
 GREGORY VAN DER WIEL

Dari: Ajax Amsterdam
Harga: £5.200.000
Status: Permanen
 DAVID BECKHAM

Dari: LA Galaxy
Harga: Free
Status: Permanen

2. Anzhi Makhachkala





Anzhi Makhachkala kembali menjadi salah satu tim paling besar mengeluarkan dana di bursa transfer. Kali ini, klub Rusia tersebut rela merogoh kocek dalam-dalam demi mendatangkan bintang Shakhtar Donetsk, Wilian.


TOTAL Pembelian Januari 2013 - £38.700.000
 WILLIAN

Dari: Shakhtar Donetsk
Harga: £30.800.000
Status: Permanen
LASSANA DIARRA

Dari: Real Madrid
Harga: £4.400.000
Status: Permanen
 ANDREY ESHCHENKO


Dari: Lokomotiv Moskow
Harga: £3.500.000
Status: Permanen
NIKITA BURMISTROV


Dari: Amkar Perm
Harga: Tidak Diketahui
Status: Permanen

3. AC Milan





AC Milan hampir tidak masuk dalam daftar sepuluh klub terboros di musim dingin ini, namun keputusan manajemen untuk menggaet Mario Balotelli dari Manchester City membuat pengeluaran mereka melambung dan menempatkan Rossoneri di posisi ketiga.


TOTAL Pembelian Januari 2013 - £27.500.000
 MARIO BALOTELLI

Dari: Manchester City
Harga: £17.500.000
Status: Permanen
KEVIN CONSTANT

Dari: Genoa
Harga: £3.500.000
Status: Permanen
 RICCARDO SAPONARA

Dari: Empoli
Harga: £3.500.000
Status: Permanen
BARTOSZ SALAMON

Dari: Brescia
Harga: £3.000.000
Status: Permanen
 TACRISTIAN ZACCARDO

Dari: Parma
Harga: Tidak Diketahui
Status: Permanen
 UMBERTO PREVITI


Dari: Milazzo
Harga: Tidak Diketahui
Status: Permanen

4. Queens Park Rangers

Situasi QPR di Liga Primer Inggris berada dalam bahaya besar, mengingat mereka terdampar di posisi buncit. Oleh karena itu, meski telah merekrut banyak pemain berkualitas di musim panas, di Januari kemarin, QPR tetap belanja pemain dengan dana yang tidak sedikit.


TOTAL Pembelian Januari 2013 - £22.500.000
 CHRISTOPHER SAMBA

Dari: Anzhi Makhachkala
Harga: £13.200.000
Status: Permanen
LOIC REMY

Dari: Marseille
Harga: £9.300.000
Status: Permanen
 YOON SUK-YOUNG

Dari: Chunnam Dragons
Harga: Tidak Diketahui
Status: Permanen
JERMAINE JENAS

Dari: Tottenham
Harga: Free
Status: Permanen
 TATAL BEN HAIM

Dari: Tanpa Klub
Harga: -
Status: Permanen
 ANDROS TOWNSEND

Dari: Tottenham
Harga: -
Status: Pinjaman

5. Liverpool





Hanya dua pemain yang diboyong oleh Liverpool di Januari 2013 ini, tetapi itu cukup untuk membawa mereka menempati posisi lima besar dari sepuluh klub terboros di bursa transfer musim dingin ini. Wajar saja, karena dua pemain tersebut adalah pemain-pemain muda yang memiliki masa depan cerah di depannya.


TOTAL Pembelian Januari 2013 - £22.000.000
 DANIEL STURRIDGE

Dari: Chelsea
Harga: £13.200.000
Status: Permanen
 PHILIPPE COUTINHO

Dari: FC Internazionale
Harga: £8.800.000
Status: Permanen

 

6. Corinthians





Corinthians memutuskan untuk menjebol bank mereka di bursa transfer musim dingin ini, demi mendapatkan tanda tangan striker AC Milan Alexandre Pato, meski dengan resiko yang tidak sedikit karena sang pemain kerap mengalami cedera saat di San Siro.


TOTAL Pembelian Januari 2013 - £19.500.000
 ALEXANDRE PATO

Dari: AC Milan
Harga: £13.100.000
Status: Permanen
 GIL

Dari: Valenciennes
Harga: £3.050.000
Status: Permanen
 RENATO AUGUSTO

Dari: Leverkusen
Harga: £3.080.000
Status: Permanen
 POLGA

Dari: Sao Jose
Harga: -
Status: Pinjaman
 IGOR

Dari: Corinthians B
Harga: -
Status: Permanen

7. Newcastle United





Keputusan manajemen memboyong gerbong pemain dari Ligue 1 Prancis membuat klub Liga Primer Inggris tersebut menempati posisi tujuh sebagai klub terboros di bursa musim dingin ini. Total £19.5 juta dikeluarkan untuk menggaet enam pemain, di mana lima diantaranya berasal dari klub Prancis.


TOTAL Pembelian Januari 2013 - £19.500.000
 MAPOU YANGA-MBIWA

Dari: Montpellier
Harga: £7.040.000
Status: Permanen
 MATHIEU DEBUCHY

Dari: Lille
Harga: £5.450.000
Status: Permanen
 MOUSSA SISSOKO

Dari: Toulouse
Harga: £2.200.000
Status: Permanen
 MASSADIO HAIDARA

Dari: Nancy
Harga: £2.200.000
Status: Permanen
 YOAN GOUFFRAN

Dari: Bordeaux
Harga: £1.760.000
Status: Permanen
 KEVIN MBABU

Dari: Servette
Harga: £850.000
Status: Permanen

8. FC Internazionale





FC Internazionale menjadi tim paling boros kedelapan di bursa transfer musim dingin ini. Total ada enam pemain baru yang masuk ke dalam skuat asuhan Andrea Stramaccioni, dengan banderol paling mahal ada di pundak pemain berusia 18 tahun, Mateo Kovacic.

TOTAL Pembelian Januari 2013 - £17.500.000
 MATEO KOVACIC

Dari: Dinamo Zagreb
Harga: £11.400.000
Status: Permanen
 EZEQUIEL SCHELOTTO

Dari: Atalanta
Harga: £4.650.000
Status: Permanen
 ZDRAVKO KUZMANOVIC

Dari: Stuttgart
Harga: £1.000.000
Status: Permanen
 TOMMASO ROCCHI

Dari: Lazio
Harga: £250.000
Status: Permanen
 JUAN CARRIZO

Dari: Lazio
Harga: £200.000
Status: Permanen
 SIMONE PECORINI

Dari: Cittadella
Harga: -
Status: Pinjaman

9. Fiorentina





Seperti Shakhtar Donetsk, total pembelian Fiorentina pada bursa transfer musim dingin ini sebesar £13.500.000. Namun, tercatat ada enam pemain yang masuk ke skuat La Viola dengan pemain paling mahal adalah Giuseppe Rossi yang dibeli dari Villarreal.

TOTAL Pembelian Januari 2013 - £13.500.000
 GIUSEPPE ROSSI

Dari: Villarreal
Harga: £8.800.000
Status: Permanen
 RAFAL WOLSKI

Dari: Legia Warsawa
Harga: £2.500.000
Status: Permanen
 MATIAS VECINO

Dari: Nacional Montevido
Harga: £2.000.000
Status: Permanen
 MARVIN COMPPER

Dari: Hoffenheim
Harga: £200.000
Status: Permanen
 MOHAMED SISSOKO

Dari: PSG
Harga: -
Status: Pinjaman
 MARCELO LARRONDO

Dari: Siena
Harga: -
Status: Pinjaman

10. Shakhtar Donetsk




Hanya ada dua pemain yang diboyong klub asal Ukraina ini, bahkan hanya ada satu saja pemain yang ditebus dengan dana segar, yaitu Taison. Namun, tingginya banderol pemain berusia 24 tahun tersebut membuat Shakhtar Donetsk menempati posisi kesepuluh sebagai klub paling terboros di bursa transfer musim dingin ini.


TOTAL Pembelian Januari 2013 - £13.500.000
 TAISON

Dari: Metalist Kharkhiv
Harga: £13.500.000
Status: Permanen
 MAICON OLIVEIRA


Dari: Volyn Lutsk
Harga: Free
Status: Permanen